Menurut letaknya, laut dibedakan
menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut :
- Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di
tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh
daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya laut Cina Selatan dipisahkan
oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
- Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara
benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya
laut Tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara
benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
- Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya
dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu:
zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
- Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore.
Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut
surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga
disebut wilayah pasang-surut.
- Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah
pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus
oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat
berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya
laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan
Riau.
- Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat
tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak
sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
Zone
Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas
1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan.
Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas. Permukaan planet Bumi
yang luasnya mencapai 510 juta km2, sekitar 71% merupakan bentang perairan laut, sedangkan
wilayah daratnya hanya sekitar 29% saja.
Berdasarkan
Proses Terjadinya
- Laut Transgresi ialah kawasan laut dangkal yang terjadi
akibat kenaikan muka air laut pada saat pencairan es di Bumi sekitar 2–3
juta tahun yang lalu.
- Laut Ingresi terjadi karena tanah turun akibat gaya
endogen yang menimbulkan patahan. Contohnya, Laut Karibia, Laut Tengah,
dan Laut Jepang.
Berdasarkan Letaknya
- Laut Pedalaman, yaitu laut yang letak atau posisinya di
tengah-tengah benua atau dikelilingi daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut
Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Mati.
- Laut Tepi, yaitu laut-laut yang letaknya di tepian
benua yang memisahkan benua tersebut dengan Samudra. Contohnya antara lain
Laut Jepang, Laut Korea, Laut Arab, Teluk Benggala, dan laut-laut tepi di
sekitar pantai Benua Amerika.
- Laut Tengah, yaitu laut yang memisahkan dua benua atau dengan kata lain yang terletak di antara dua benua. Contoh laut tengah, antara lain Laut Mediteran, Selat Gibraltar, laut-laut di perairan Indonesia, dan laut-laut di kawasan Karibia.
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman
laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan
teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
- Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) Teknik ini
ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan
bandul timah sebagai pemberat.
- Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan
pantulan bunyi dalam air.
RUMUS :
S = kedalaman laut
v = kecepatan suara dalam air
t = waktu yang ditempuh suara kembali ke kapal
0 komentar:
Posting Komentar